Pada suatu hari, hidup seorang laki-laki yang bernama Hasbullah bersama istrinya Safiah. Hasbullah awalnya lahir dengan memegang ajaran agama Islam, tpi istrinya menganut ajaran yang berbeda darinya Animisme. Karena kecintaan terhadap istrinya, Hasbullah tidak ingin memaksa istrinya untuk mengikut di ajarannya. Sehingga memutuskan untuk dia yang mengikuti ajaran istrinya.
Meskipun Hasbullah masih beragama Islam tapi dia memakan semua jenis daging yang dilarang dalam agama islah karena telah memutuskan untuk mengikut dengan ajaran istrinya. Hasbullah dan istrinya hidup dengan tiga orang anak, mereka hidup menderita di sebuah hutan.
Setelah anaknya yang bernama Guntur masuk sekolah, Hasbullah bertanya kepada istrinya tentang identitas anaknya: "Jadi, identitas anak kita ini nantinya apa? Mau dibilang Kristen bukan juga, mau dibilang Islam bukan juga. Jadi pikir maki jalan terbaik", ucap Hasbullah. Pertanyaan ini tidak langsung dijawab oleh istrinya.
Suatu hari, Hasbullah jatuh sakit dan dia bahkan hampir mati karena terlalu banyak memakan daging anjing. Sebagaimana dalam ajaran istrinya itu, kita harus bakar anjing merah pada acara tertentu untuk dikonsumsi. Dari kejadian ini, Hasbullah berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak lagi memakan daging yang dilarang dalam agama Islam. Berkat kuasa Tuhan, Hasbullah tiba-tiba sembuh.
Akhirnya, Safiah istri Hasbullah beserta tiga orang anaknya masuk Islam, menyusul Hasbullah dibersihkan kembali. Dan yang memasukkan mereka ke dalam Islam adalah salah satu imam dari Patanbia.
Setelah mereka semua masuk Islam, Hasbullah memutuskan untuk menjual rumahnya dan pindah ke perkampungan muslim di Patanbia. Dan lagi-lagi, Hasbullah mendapat hidayah dari Tuhan. Ada sebuah Yayasan yang masuk bernama Yayasan Darussalam di bawah naungan ustad Farid. Kehadiran Yayasan Darussalam seperti sebuah cahaya yg menerangi mereka dalam kegelapan.
Singkat kisah, desa Salukata dan desa Salili meminta sebuah masjid dari Yayasan tersebut, tapi Hasbullah meminta sebuah perkampungan. Akhirnya, yayasan Darussalam memberikan bantuan dana yang cukup untuk memulai sebuah pembangunan perkampungan yang kemudian diberi nama Kampung Muallaf Darussalam.
Bersambung.....
Penulis: Onho Kribo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar