Malam ini saya mencoba mengajak teman baru saya ngopi: Covid-19. Semua orang di seluruh dunia mungkin telah mengenalnya, si pemberontak yang begitu cepat mengobrak-abrik beberapa belahan dunia, membunuh berjuta-juta manusia, menghancurkan perekonomian, memaksa manusia memulai manusia dengan sesuatu yang baru.
Covid-19 pernah bilang: Sebenarnya saya Bukan juga sesuatu yang kuat, saya hanyalah virus yang lemah, yang bisa dibunuh hanya dengan menggunakan sabun cuci tangan. Saya tidak bisa apa-apa, yang bisa saya lakukan hanyalah menyebar dimana-mana, dengan siapapun, ngopi dengan siapapun, menyodorkan kelemahan saya, menuangkan ironi-ironi, keresahan, ketakutan, sehingga saya dengan mudah merasukinya. Saya cuman mau mengingatkan manusia agar menjalani prosesnya sendiri sampai mereka menemukan kebenarannya.
Tapi, bagaimana orang-orang bisa menjalani prosesnya sendiri, sedangkan kamu telah menimbulkan keresahan, ketakutan, yang membuat orang tidak bisa kemana-mana dan jatuh dalam kekosongan, Kataku.
Covid-19 kembali menjawab: Yahh, itu adalah tujuan saya. Banyak orang tidak suka keadaan kosong, termasuk kamu. Itu karna kosong dianggapnya begitu menyeramkan dan menyedihkan. Di tempat kosong, sering dikaitkan dengan hal gaib, bahkan setan dan genderuwo. Hati yang kosong sering dikaitkan dengan tidak adanya pacar yang menemani chatingan, galau, bahkan jiwa yang kosong bisa dirasuki setan. Sungguh kosong adalah keadaan yang sangat dihindari oleh banyak orang. Kosong dianggap sepi, sunyi, mistis. Makanya banyak yang keluar mencari keramaian, tapi setelah pulang kosong lagi. Kosong...
Ada kosong yang ingin diisi. Tapi yang sudah isi justru mau kosong. Begitulah manusia, mereka hanya bisa mengaku ada, mengaku aku bisa berbuat, mengaku punya nama, mengaku ini itu. Tapi semuanya hanya pengakuan karna mereka sebetulnya tidak ada dan tidak tahu kalau tidak ada. kalian juga kadang lupa, kosong itu fitrah. Dalam kekosongan kalian bisa jadikan tempat terbaik untuk menyusun gagasan-gagasan revolusi, khususnya revolusi diri. Bahkan, kosong juga bisa jadi momentum untuk tafakkur dan mensenyapkan diri. Karena dalam kekosongan, justru segala sesuatu bisa diisi. Jika kosong itu ada, maka dalam ketiadaan pun segalanya bisa dijadikan ada.
Banyak anak kecil yang sering banyak bertanya mengenai banyak hal, tapi sayangnya kalian beberapa orang dewasa lebih memilih untuk marah ketika dia paham mengenai sesuatu. karna doktrin dan pengaruh lingkungan yang membuat seseorang tumbuh dewasa namun tidak benar-benar menjadi dewasa karna terpaksa menjadi dewasa sehingga kehilangan anak batin yang seharusnya ada dalam dirinya yang selalu ingin tahu banyak hal dan mencoba sesuatu yang baru.
Saya cuman diam menganga sambil mangguk-mangguk mendengar penjelasan teman baru saya ini. Ku bakar rokokku, lalu menyeruput kopi sambil mengingat kembali perkataan salah seorang tokoh besar (Bob Sadiono) pernah mengatakan kosongkan gelasmu ketika pertama kali ketemu orang lain. Yang kemudian di-Aamiin-kan oleh salah seorang tokoh inspiratif dan juga telah berhasil dalam bisnisnya mengatakan tetaplah merasa bodoh, tetaplah merasa lapar. Maksudnya kita ini jangan merasa sudah cukup, sudah hebat, sudah pintar, sehingga berhenti untuk belajar dan mengambil pelajaran dari orang lain. Supaya bisa diisi dengan air baru yang jernih. sebuah gelas harus kosong terlebih dulu. Begitu pula jika kita ingin ditunjukkan pemahaman baru, jika wadah kita tidak dikosongkan terlebih dulu maka pasti dia akan menolak pemahaman baru dan justru malah berantakan jadinya
Tetaplah jadi gelas kosong sapanjang kelas kehidupan yang siap diisi oleh ilmu apapun, oleh nasehat, oleh cacian, oleh kebaikan, oleh keburukan dan oleh kebenaran. Diisi, diisi, terbentuk (Bukan Tan Malaka). Bukan berarti kita menjadi apatis menerima semuanya sehingga kita mudah dikendalikan. Kita harus memasang penyaring kotoran di otak kita agar menyaring ketidaknormalan ide..
Tiba-tiba saja Covid-19 mengagetkanku, menghancurkan lamunanku dan sontak kopi yang ada di dalam mulutku keluar mengenai seluruh tubuhnya. Dia begitu marah, berusaha untuk membunuhku dan Sekian dulu cerita ini.. hahahaha
Wassalamu alaikum wr.wb
Penulis: Onho_Kribo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar